Selasa, 17 Desember 2013

"Kabayan"

"Setiap manusia pasti akan mengalami persoalan dalam hidupnya, itu yang membuat manusia belajar arti kesabaran. Jadi, jangan bersedih, jadilah seperti matahari yang tak pernah lelah tersenyum. Meski kadang awan gelap menutupinya, namun ia akan kembali lagi dan menyapa dunia dengan kehangatan senyumnya".
Ujar lelaki itu, laki laki yang baru ku kenal senja itu, di tepi sungai batang hari. Ia tiba tiba duduk di samping ku dan sahabatku, mengulurkan tangannya memintaku untuk memperlihatkan telapak tanganku. Lelaki penjual kembang gula, sosok bertubuh kurus berkulit gelap karna terpanggang sinar matahari, telapak tangan yang kasar, seakan menunjukkan kerasnya hidup yang harus ia lalui. Namun bibirnya tak lelah tersenyum, dan sorot mata teduh menyiratkan keikhlasan yang dalam.


" Mz siapa?" Ujarku
" Panggil saja aku Kabayan, A kabayan"

"Bagaimana A kabayan bisa mengetahui apa yang sedang aku pikirkan" ujarku kembali, menyatakan keherananku padanya.
"Aku melihat nya dari sinar mata dan garis tanganmu"

Aku tak ingin lagi banyak bertanya, pikiran kalutku saat itu membuatku enggan berbicara.
Aku hanya duduk terdiam memandang senja yang kian merona.

" Akan tiba saat nya kamu akan menemukan kebahagiaanmu, kesedihan mu saat ini hanyalah ujian semata. jika kamu mampu melaluinya dengan sabar dan ikhlas, maka kamu akan merasakan manisnya hidup, bila kamu selalu ikhlas dan mensyukuri semua yang engkau terima, kamu tak akan larut dalam kesedihan. Ujarnya tiba tiba

Aku menoleh padanya, entah mengapa ada kesejukan yang aku rasakan dari kata katanya.
"Benarkah A..." 
"Tentu saja"
Lihatlah indahnya senja itu, di balik sore yang kian gelap, ia tetap memberikan keindahan, begitupula lah dirimu, seharusnya di balik kesedihan mu, tetaplah tersenyum, agar hatimu menjadi lebih tenang, dan wajahmu menjadi lebih indah.

Pesan Aa, jadilah seperti matahari, yang tak pernah lelah tersenyum.
 Lelaki itu berbicara sembari terus menggerakkan lincah tangan nya membentuk gula panas menjadi sebuah kembang gula yang indah, bunga mawar.

Tiba tiba ia memberikan bunga mawar itu padaku, "ambillah ini untukmu, ini special saya buat untuk mu"
Aku terbengong, namun ia menyadarkanku kembali dengan kata katanya. " Jadilah seperti bunga mawar pula, di balik keindahannya, ia tetap menjaga diri dengan duri duri tajamnya".
Aa harus kembali jualan... sebelum Aa pergi, tersenyumlah...

Aku menyukai kembang gula ini, sebentuk bunga mawar yang indah.
"Terimakasih A, untuk bunga mawar dan kata kata Aa yang menghiburku"
Sama sama.. ujar nya seraya pergi, tanpa mau menerima uang yang ku ulurkan padanya.
"Bila nanti kita bertemu lagi, Aa harap kamu sudha bisa tersenyum lebih indah"

Kutatap senja yang merona, aku merasakan senja ini kian indah.
Entah mengapa tiba tiba aku merasakan hatiku kian ringan. Semburat merah senja tepancar di atas riak riak sungai, serombongan burung kecil bermanuver indah di atas air, menukik tajam lalu kembali melesat tinggi di udara. Ah... betapa bahagianya burung burung itu.. gumamku sambil  sembari tersenyum.




Sabtu, 30 Maret 2013

Mengukir Jejak Cahaya " BCC Friend"

Subuh masih memeluk ketika kuterjaga dari tidurku. Bergegas aku membersihkan diri di kamar mandi dan melaksanakan sholat subuh. Hari ini jum'at 29 mar 2013, sejuk udara pagi terasa segar memenuhi rongga dadaku. Segera ku bersiap siap untuk pergi bersama teman teman baruku, teman teman BCC. Hari ini kami akan melakukan gathering. Jam sudah menunjukkan hampir pukul delapan pagi.. Wah aku terlambat, padahal waktu berkumpul di rumah bang Edi, salah satu anggota BCC adalah jam setengah delapan. Maklum perempuan, kalu dandan cukup lama... :)


Segera ku gas jago merah juniorku "Yamaha Jupiter". Aku tiba di rumah bang Edi hampir pukul sembilan, setelah terlebih dahulu menjemput teman kantorku "Mbak Ftri" yang juga anggota BCC ini. Disana ternyata masih banyak teman yang belum tiba. Menunggu pun jadi aktivitas kami selanjutnya. Namun, menunggu itu tidak menjemukan, karna hati hati kami telah menunggu saat ini dengan semangat. Ya... gathering ini telah di rencanakan sejak beberapa bulan lalu. Senyum mewarnai wajah wajah teduh teman teman BCC.


Kurang lebih pukul sembilan kami mulai berangkat menuju desa Rengas Bandung, rumah Bang Raden Ahmad Sargawi atau Busu, tempat kami akan melakukan gathering. Sebuah desa yang sejuk dengan panorama perkebunan karet dan jati. Perjalanan menempuh jarak kurang lebih 1 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua. Setibanya di sana, jam menunjukkan pukul 10:00 kurang. Ternyata menu makan siang kami telah siap sedia loh...  hemmm aroma sambal terasi menggugah seleraku nih... :)

Oh ya... aku belum menceritakan apa itu BCC ya... :)
BCC adalah singkatan dari "Bolang Care Comunity". Jujur aku tidak tau apa makna dari nama tersebut, karna aku baru saja bergabung. Namun dari beberapa kali aku ikut kegiatan teman teman BCC, mungkin filosofi dari nama tersebut adalah "Sekumpulan bocah bocah petualang yang ingin berbagi". Kenapa aku berpikir seperti itu? karna kegiatan teman teman BCC adalah menyisihkan sebagian rezeki mereka, dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian di sumbangkan ke anak anak yatim piatu/panti asuhan. Anggota BCC pun terdiri dari kebanyakan anak anak muda. Ada yang sudah bekerja, kuliah dan sekolah. semua membaur menjadi satu. Mungkin mereka juga hobi berpetualang seperti ku :) .. " Maaf ya teman jika filosofiku salah :) "


Aku bersyukur kepada Allah telah mempertemukan aku dengan teman teman BCC, teman teman yang memiliki visi dan misi yang sama. Mempunyai keinginan yang sama, yaitu ingin berbagi dan belajar perduli kepada sesama, ingin menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah. Tutur kata yang terucap begitu santun, gelak tawa dan canda indah didengar. masing masing individu berusaha menjaga sikap dan lidah. Meski terkadang berbeda pendapat, namun tak pernah ada amarah dan memaksakan kehendak. Meski pilihan tak sama, namun semua berusaha dan belajar ikhlas mencapai mufakat. Hemm... indahnya kebersamaan dalam kebaikan.

Oh ya... saat ini, teman teman juga sedang berencana mengembangkan kegiatan BCC. Tidak hanya terpokus pada panti asuhan, tapi juga di sekitar kita. Aku sih lebih suka menyebutnya "Program Perduli Sekitar". Karna tanpa kita sadari, kita sering mengabaikan tetangga tetangga yang ada di sekitar kita. Padahal ada loh tetangga tetangga kita yang hidup mereka dalam garis kemiskinan. Yang juga membutuhkan uluran tanggan kita. Semoga rencana ini bisa segera terealisasi. Amin... 



Setibanya di rumah Bang Raden,kami segera masuk dan duduk melingkar, acara kami lanjutkan dengan perkenalan, karna banyak anggota yang baru bergabung. Gelak tawa dan canda mewarnai sesi perkenalan. Semua wajah tersenyum ceria. Satu persatu teman teman myenbutkan namnya.. AKu sembunyi dulu ah... malu mau ngenalin diri.. heehhe...


Setelah sesion perkenalan kami melanjutkan dengan makan siang dan pembagian door price di bawah kerindangan pohon. Sebelum makan siang, Ibu Bang Raden berkenan membacakan doa untuk kami, haru rasa hati ini. Meski usia beliau telah senja, namun semangat masih terpancar jelas dari raut wajahnya.  Doa pun lirih terdengar dari bibir keriput namun khusuk di setiap lafaznya. Ya Rob... jadikanlah kami manusia manusia yang selalu mengingatMu hingga usia senja dan ajal mejemput kami. Salurkan semangat Beliau pada jiwa jiwa muda kami untuk terus berusaha menjadi yang terbaik di hadapanMu. Amin...


Acara makan pun kini berlangsung, setelah membaca doa makan yang dipimpin ketua kami Mz Yayan.
Ada ayam kecap, tempe goreng, sambal terasi, sop bakso ikan dan pucuk ubi rebus. Hemm... yummi...
Terasa nikmat makan di bawah kerindangan pohon.  Apalagi sambal terasinya... asli terasa banget nikmatnya. Rasanya ingin membawanya pulang... namun apa daya bibir ini malu berucap... :)

Gelak tawa dan canda terus menyelingi acara makan dan pembagian door price. Hati hati riang terpancar dari raut wajah rekan rekan. Meski matahari mulai meninggi dan menerobos celah celah daun, namun tak mengendurkan semangat kami. Hingga waktu sholat jum"at tiba, acara break sebentar. Para lelaki pergi menunaikan sholat jum"at di masjid terdekat. Senangnya memandang wajah wajah para lelaki yang menuju masjid untuk sholat jum"at itu, Laksana bercahaya wajah wajah mereka. SubhanaAllah....

Kami para wanita beristirahat, ada yang ,ngobrol di bawah kerindangan pohon, ada pula yang tidur siang di dalam rumah. Aku pun masuk dalam kelompok wanita wanita yang tidur... :) yah penyakit habis makan, ngantuk... :) . Setelah selasai sholat juma"at kami melihat areal persawahan yang masih kosong, karna belum tiba waktu tanam. kemudian menyusuri perkebunan karet... sejuk terasa udaranya.. camera camera silih berganti memotret aksi teman teman. mengabadikan saat saat kebersamaan dan panorama perkebunan. Kalau aku bilang sih Narsis.. :)


Setelah ba'da ashar, aku dan teman teman berpamitan pada tuan rumah. Terimakasih ya sudah menyambut kami begitu hangat. Keramahan terpancar tulus dari senyum senyum kalian. Semoga Barokah Allah selalu tercurah pada keluarga Busu. Terimakasih juga buat ayuk As... telah begitu baik padaku. Oh ya... semoga harapan Ayuk segera di kabulkan oleh Allah SWT.. Amin....




Dari desa rengas bandung, kami menuju Ancol Tanggo Rajo. Menikmati panorama sebrang kota jambi dan jam gadang yang baru di bangun. Sayang... mentari bersembunyi di balik awan sejak siang tadi, setelah hujan mengguyur. Sehingga kami tidak bisa menyaksikan sunset senja ini. Namun kami masih cukup beruntung bisa menyaksikan sekumpulan burung walet Menukik di permukaan sungai menyambar ikan ikan kecil sabagai santapan mereka. Empek empek panggang dan beberapa cangkir kopi pun turut menemani kami.


Tak terasa mah'grib hampir tiba. Aku harus segera pulang, meski enggan aku meninggalkan kebersaman ini.
Aku dan teman teman pun berpisah dan pulang ke rumah kami masing masing. Terimakasih teman teman telah menjadi pelangi dalam duniaku. Turut mewarnai lembaran kehidupanku. Kalian akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Semoga BCC akan terus ada dan menjadi semakin lebih baik lagi. Bisa menjadi inspirasi



bagi kaum muda bangsa ini untuk menjadi pribadi yang baik, yang perduli dan mau berbagi.
Salam Ukhuwah.... Keep spirit and keep smile :)..
http://gadisjambi.blogspot.com/mengukir jejak cahaya


"SKJ, Mar 2013"

Jumat, 15 Maret 2013

" Rindu "


Rindu.... 
Rasa itu tak seringan aku mengucapkannya... 
Ia begitu dalam menurih hatiku... 
Terasa perih mengguris kalbu... 
             Rindu.... 
             Rasa itu memelukku... 
             Mendekapku erat... 
             Hingga nafasku seakan tak mampu berhembus.. 
Rindu.... 
Setiap saat menelingkup nalarku... 
Seakan meruntuhkan semua logika yang baku.. 
Menghempaskan ku lebih dalam pada rasa engganku... 

            Ah... Rindu... 
            Aku benci kata itu... 
            Terlebih pada rasa yang ia hembuskan dalam kalbuku.. 
            Ia membuatku tak berdaya... 
            Ia membuat air mataku luruh sempurna.. 

Aku ingin Rindu segera berlalu... 
Aku ingin sang Rindu memelukku... 
Agar perihnya rindu tak lagu menusuk kalbu...


 " 15 Mar 13, SKJ "

Jumat, 28 Desember 2012

* Menanti Hujan *

Menatap rinai hujan di balik jendela...
Satu satu jatuh luruh kebumi....
Dingin menyelimut,... sepi...
Hanya desir angin dan hujan yang terdengar lirih...


Menantimu lebih dari sekedar menanti hujan berhenti..
Entah kapan itu terucap dari bibirmu...
Seikat janji suci yang terlahir dari ikhlas hatimu...
Yang akan menutup halte penantianku...


Hujan mulai mereda....
Titik titik air berkilauan di dedaunan,
Ditimpa cahya mentari yang perlahan menatap hari...
kicau burung riang menari di pucuk pucuk pohon mahoni...

  

Rabu, 21 Maret 2012

~ Cinta ~

Cinta.. Teramat sulit utk memaknai Cinta. Kita lebih sering terjerumus dlm lumpur dosa karna Cinta. Seytan teramat mudah mengelabui insan manusia dgn alasan Cinta. Hingga sering tanpa kita sadari, kita mencintai mahluk ciptaan Allah melebihi kita mencintai Allah. Rasa takut kehilangan seseorang yg kita cintai, sering membuat kita lupa bahwa Allah tau apa apa yg baik bagi kita. Tak seharusnya kita melupakan bahwa ada Allah yg lebih berhak akan cinta kita. Hanya karnaNYA kita berhak takut kehilangan.

 Hanyalah kepada Allah cinta kita, kita pasrahkan. Percayakan pada Allah kemana cinta akan Allah sandarkan. Jika kita saling mencintai, biarkan Allah yg memberikan jalan pada cinta kita. Percayalah... Allah akn mendengar doa kita utk memberikan jalan cinta terbaik menurutNYA. Maafkan kami Ya Allah, yg telah berbuat dosa. Bimbinglah kami selalu agar dapat menjalankan cinta dengan ridhoMU...

"Ini ujian Sayang"

Senja ini berlalu lagi... seperti hari hari sebelumnya.. selalu datang dan pergi bersama orange di tepi langit.
Menyisakan semburat merah, sisa sisa keangkuhan mentari siang tadi.
Masih di sini, di sudut ruang kantor yang sisakan lelah. Rumah pertama, Rumah yang lebih memberikan damai.

Mengapa hari ini berlalu begitu cepat...? tak bisakah waktu sedikit berbaik hati padaku? Biar matahari tetap di puncak cakrawala. Biar detak waktu berhenti berputar sejenak. Hingga tak jumpa malam gelap. Segelap pilu yang bersarang disana. Di sepetak ruang yang seharusnya mampu mendamaikan gundah dan lelahku.

Tak terbatas kata kutegarkan hati, tak terbatas tenaga kukokohkan bendungan air mata.
Namun perih itu bagaikan rayap rayap yang  menggerogoti tembok tembok ketegaranku.Dan  waktu belum juga berpihak padaku. Seakan melemparku dalam bayang bayang yang teramat gelap .

"Ini ujian Sayang", itu yang selalu terucap dari bibir bibir manis yang masih Tuhan kirimkan padaku.
Tangan tangan lembut yang dikirimNya untuk mendekapku, menghapus air mataku. Ujian yang entah sampai kapan mampu kulewati.

"Tak perlu kau takut sayang, Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu"
Biar berkalang dosa yg terhambur didirimu, Tuhan memiliki sejuta ampunan.
" Jangan bersedih sayang, Tuhan memeliki sejuta cinta untukmu"
Dia tak kan pernah meningglkanmu sendiri. Bisikku lirih, membangun kembali tembok ketegaran yang hampir rapuh.


Jambi, 28 Jul 11.
Sudut luka.

Mz Ara (Cerpen)

Pagi ini aku kesiangan...
Ugf... aku menguap dan segera duduk dari pembaringanku.
Rasa rasanya semalam aku sulit tidur, mataku terpejam tapi pikirku tak dapat terpejam.
Alhasil mataku terasa pegal karna kurang istirahat.
Bagaimana aku bisa tidur, jika pikiranku selalu terbayang MZ Ara.
Senyum Mz Ara yang begitu sejuk, Mata Mz Ara yang mampu mebuat jantungku berdebar.
Mz Ara... Mz Ara.... Dan MZ Ara....


Dengan malas aku beranjak kekamar mandi.
Brrrr..... dingin menyergap  begitu air mengguyur tubuhku.
Segar terasa, sedikit berkurang lelah di mataku...
Namun pagi ini aku merasa aneh... ya aneh
Jantungku berdebar, terasa sesak..
Ada apa ya ? Batinku.

Sudah pukul 8 pagi, aku harus segera kekantor.
Hari sabtu aku memang masih kerja, hanya sampai jam 3.
Sesampainya di kantor, aku langsung mengerjakan pekerjaan rutinku.
Mengirim laporan, top up dll.
ting.. ting.. suara sms masuk dii hp ku.
Dari MZ ara,..
Ku baca sms Mz Ara... " Dek' nanti malam Mz jemput ya..."
Oc Mz.... ku balas sms Mz Ara dengan hati berbunga bunga.
Tak sabar rasanya aku menunggu malam tiba.


Tepat pukul tujuh malam Mz Ara sudah menjemputku di rumah.
Setelah izin dan pamitan dengan orang tuaku, aku dan MZ Ara segera pergi.
"Kita akan kemana Mz?" Tanyaku pada MZ Ara.
"Kesuatu tempat yang kamu pasti suka, Mz akan mengenalkanmu pada seseorang"
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan MZ Ara.

Ternyata MZ Ara membawaku kesebuah rumah makan yang cukup nyaman.
Di saung paling sudut Mz ara membawaku.
Di saung ada seorang pria telah menunggu.
Aku menatap MZ Ara bingung, Mz ara hanya tersenyum memandangku.
" Tiara, kenalkan ini Bayu teman Mz Ara"
" Sudah lama dia mencintaimu, Mz akan bahagia kau bersamanya"
"KArna dia tulus mencintaimu"

Tiba tiba datang seorang gadis... Mz ara menyambutnya dan mencium keningnya.
"Kenalkan tiara, ini dewi, kekasih MZ Ara. Kami akan menikah bulan depan"

Gubrak.......... Aku hanya terdiam tak bergerak.
Tuhan... inikah arti debaran jantungku.

"End"

~ Dengarlah Rahasiaku ~

Duduklah disini bersamaku...
Sejenak disampingku...
Akan kuceritakan padamu...
Rahasia sekeping hatiku...

Kan kutakan padamu....
Rahasia hati ini...
Meski ku tau...
Kau tlah dimiliki...

Tercipta semi bunga indah di taman hati..
Bunga cinta untukmu duhai pelangi...
Yang selalu kujaga Selama ini....
Dalam cengkerang keras yang melindungi...

Dengarlah sejenak duhai mentari...
Meski ini hanyalah sebuah ilusi...
Ku katakan setulus hati....
Sebelum senja ini berlalu pergi...

Dengarkanlah aku kembali...
Pergilah......
Kini tlah lega dada ini...
Tlah kuluahkan isi hati...
Dan tak pernah kuharap engkau ku miliki...
Cukuplah engkau tau rahasia ini...
Agar tak ada rasa kusesali...

Selasa, 20 Maret 2012

~ Hasrat Sesat ~

Kususuri malam...
Melakoni hasrat sesat..
Aroma kenikmatan dunia...
Lemahkan logika...

Dentuman lospeker...
Kerlap kerlip lampu disco..
Aroma menggoda...
Minuman nikmat dunia...

Oh aku tak ingin malam ini berakhir...
Akan kuteguk hingga tetes terakhir...
Berdisco di tengah gempita...
Tak perduli hingga pagi menyapa...

Hasratku meronta...
Persetan dengan semua...
Gairahku membara... Menguyur tubuh alkohol bearoma ..






~ sajak kesunyian~

kutuliskan kesunyian malam..
dalam sajak tak berirama..
senandung hening kegelapan..
melody kesunyian..
dawai dawai kerinduan..
senandung keheningan
mengiring tembang malam

pelukan dingin dewi malam
hantarkan hati pada hamparan
sajadah usang pada sang pencipta
untaian doa menari pd bibir kelu
rajutkan asa tersulam indah..

" www.gadisjambi.blogspot.com"

~ Senandung Doa Cinta ~

Ya Allah………….
Jika Engkau Izinkan Aku Jatuh Cita
Maka Labuhkanlah Cintaku Pada Seorang
Pria Yang Mencintaiku KarnaMU……

Jika Enggkau Izinkan Aku Menyayangi…..
Maka Sandarkanlah Sayangku
Pada Seorang Laki Laki Yang Menyayangiku
KarnaMu………

Ya Allah……..
Jika Engkau Karuniakan Kasih Padaku…
Maka Curahkanlah Kasihku Pada Dia
Yang Mengasihiku Karena Kasihmu.


Ya Allah……………..
Sesungguhnya Aku Selalu Ingin Berada
Dalam Ridhomu…………….
Amin…….

* Doa Seorang Pendoa *

Ketika Kumohon Kepada Allah Kekuatan..
Allah Memberiku Kesulitan agar Aku Menjadi Kuat...
Ketika Kumohon Kepada Allah Kebijaksanaan...
Allah Memberiku Masalah Untuk Di Pecahkan...
Ketika Kumohon Kepada Allah Kesejahteraan..
Allah Memberiku Akal Untuk Berfikir...
Ketika Kumohon Kepada Allah Keberanian...
Allah Memberiku Kondisi Bahaya Untuk Ku Atasi..
Ketika Kumohon Kepada Allah Sebuah Cinta...
Allah Memberiku Orang Orang Bermasalah Untuk Kutolong...
Ketika Kumohon Kepada Allah Bantuan...
Allah Memberikanku Kesempitan...

Aku Tidak Pernah Menerima Apa Yang Aku Pinta...
Tapi Aku Menerima Segala Yang Aku Butuhkan...
Doaku Terjawab Sudah....

$emu$im Lalu..........

Semusim yang lalu engkau datang...........
Bawakan lagu merdu senandung cinta..
Petikan dawai dawai lagu syahdu......
Bertabur bintang bintang di malam itu....

Semusim yang lalu.....
Kau genggam erat jemariku..........
Kau belai mesra rambutku..........
Kau bisikkan lembut janji syahdu...........








Semusim itu telah berlalu..........
Tinggalkan kenangan dibibir waktu...

~ Sayap Yang Terluka ~

Sayapku patah sejak berlalunya 1 musim yg lalu..
Pergi tanpa permisi, seolah ia memang hadir utk pergi..
Kau menyuruhku utk mengemasinya agar lukaku tak berdarah, dan perih ini tak terlalu merah....
Kau memintaku membalutnya agar lukaku tak semakin parah dan bernanah...

Ingin rasanya kembali kukepakkan sayap patah ini, Terbang lg walau tak sempurna,
Tetap mengepak walau tertatih. Untuk meninggalkannya, untuk melupakannya.
Dan kumemilih untuk tersenyum dan tertawa lebih lama...

~ Pelita Kegelapan ~

§Cinta dunia itu kegelapan..
Pelitanya adalah taqwa.
§Dosa itu adalah kegelapan..
Pelitanya adalah taubat...
§Kubur itu adalah kegelapan
Pelitanya ialah "La illaha ilallaha muhammadaurrasullah"
§Akhiratnya itu adalah kegelapan
pelitannya adalah amal shalih
§Dan Shirat (Jembatan) itu adalah kegelapan
Pelitanya adalah iman

~ Sunyi.... Can ~

Di pantai sunyi.... aku masih disini Can...
Di bibir pantai dingin tak bertepi, terus mencoba bertahan, bersama senja yang kian sunyi.
Di pantai sepi.... Aku masih berdiri Can.... Disini... terus menanti, bersama mentari tadi pagi.....
Kaki ini masih enggan untuk beranjak pergi Can... Masih berharap ombak menghempasmu kembali...
Dimalam sunyi..... aku juga masih sendiri Can. bersujud merintih pada lLLAHI,..
Bersama malam yg semakin sunyi....

Sabtu, 11 Februari 2012

~ Biarlah ~

Biarlah seperti ini adanya....
Seperti malam yg berteman bintang...
begitu damai dalam kesunyian...
Angin mendesis dendangkan nyanyian alam...
Tebangkan gundah pada hamparan awan...


Biarlah seperti ini adanya...
Seperti air mengalir tenang pada hutan sunyi....
Damai bersama gemericik disibak bebatuan sungai....
Perlahan menuju muara danau di lembah hijau...

Biarlah waktu mengengenggam....
Menuntun dalam dekapan detik....
Mengapai keindahan pada hamparan bahagia..
Di penghujung setapak kesabaran....

Rabu, 11 Januari 2012

~ Yang Aku Tau, Aku Sayang Padanya ~

Gelap masih meneyelimuti,
Ketika Suara adzan bergema, memanggil insan yg masih terlelap dalam mimpi..
Kicau burung burung merdu memecah kesunyian subuh...
Aku masih berada di balik selimut tebalku..
Berlindung dari terpaan angin subuh yang begitu dingin..
Sejak tadi aku masih terjaga...
Tak sedikitpun aku dapat memejamkan mata....
Otakku masih saja terus asik bekerja....

*Huff....
Apa kelebihan dirinya...aku tak tau...
Apa kekurangannya pun.. aku tak pernah tau... Namun bagai mana cinta dapat hadir...
Tanpa ku ketahui tentang nya... segala kekurangan dan kelebihannya...
Aku tak mengerti....

Semua begitu sulit untuk ku cerna dengan logika...
Seribu kali pun berpikir, tetap saja tak menemukan jawaban..
Aku ingat....
Almarhum Bapak pernah bilang padaku...
"Cinta itu adalah rasa, kemanapun arahnya ikutilah...
Dan perjuangkanlah..."
Namun aku juga masih tak mengerti dengan ucapannya...
Bagaimana rasa bisa hadir tanpa adanya a.b,c... dan seterusnya...
Bagai mana memperjuangkannya...?


Murobbi ku bilang...
"Cinta adalah anugrah yang di limpahkan Allah kepada setiap hamba...
Jagalah cinta itu, jangan kotori dengan nafsu....

Jangan Mencintai seorang insan melebihi cinta kepadaNYA..."

Aku masih bingung...
Bagaimana menjaganya...? aku merasa, aku mencintai dia dan mencintai NYA.
Aku selalu mengadukan semua tentang dia PadaNya...
Dan selalu memohon PadaNYA.....


Ah... entahlah... Aku tak pernah tau...
Yang aku tau...
Aku selalu rindu padanya... begitu ingin di manja dan memanjakannya...
Yang aku tau... Ada rasa sayang padanya... meski aku tak tau dirinya..
Dia selalu ada dalam alam fikirku dan debar jantungku...
Tak pernah ku ingin dia berduka, kesulitan atau hal hal buruk lainnya...
Aku ingin memeluknya... agar dia tau... bagaimana aku menyayanginya..

Apa aku salah menginginkan dia selalu berada di sisiku...
Selalu ada bersamaku saat ia bahagia... maupun saat dia berduka...
Apa itu nafsu namanya.... nafsu yang mengotori cinta...
Entahlah.... hatiku tak bisa berdamai dengan logikaku...


Kusibak tirai jendelaku...
Kutatap gelap yang masih di hiasi sisa rembulan malam tadi...
Sebuah bintang masih bersinar indah disisi awan...
Aku harap dia pun menatapnya.... sama seperti diriku...
Aku tersenyum..... mengawali pagiku dengan sejuta harapan...
Yang ku rangkai dalam doa subuhku... tentangnya... dan untuknya...


* Sudut kecil kota Jambi*

Jumat, 25 November 2011

Ekspedisi Wisata Pulau Berhala ( Part I )

Panorama Pantai
Pantai Berbatu


Pasir Putih














Pulau berhala adalah sebuah pulau yang terletak di propinsi Jambi, berbatasan dengan propinsi Riau.
Pulau yang termasuk kedalam area kecamatan Sadu, kabupaten Tanjung Jabung Timur, Propinsi Jambi ini sempat menjadi perebutan antara propinsi Jambi dan propinsi Riau. Tidak mengherankan memang, karna letaknya yang sangat dekat dengan kedua propinsi dan juga keindahan pulau kecil yang sangat mempesona tersebut. Bersama Ayah, Adik, Sepupu dan seorang rekan kantor, penulis memutuskan untuk melakukan perjalan kepulau tersebut. Dan penulis berharap, hasil perjalan yang penulis buat, dapat menjadi referensi bagi pembaca yang ingin mengunjungi keindahan pulau ini. Terutama bagi rekan rekan yang suka berpetualang. Semoga :)  


Sholat jumat baru saja selesai ketika penulis memulai perjalan ke PULAU BERHALA. Terik mentari mengiringi perjalanan kami. Penulis mencoba melewati rute yang berbeda dari rute yang biasa di promosikan oleh koran koran lokal. Rute yang biasa di lalui adalah dari pelambuhan kota Jambi menuju nipah panjang menggunakan speed boat, kemudian naik speed boat lagi menuju sungai itik. Dari sungai itik baru menyebrang ke pulau berhala menggunakan pompong (Sejenis perahu besar bermesin) kurang lebih 2 Jam. Namun dengan rute berikut, biaya yang di keluarkan pun menjadi dua kali lipat.

Dengan menggunakan sepeda motor, penulis mengambil jalur melalui jembatan aurduri dua menuju muara sabak. Tiba di pelabuhan sabak kita menyebrang ke lambur menuju nipah panjang dengan biaya Rp. 15.000 shingga Rp. 20.000 Per motor. Waktu perjalanan dari jambi melalui muara sabak kenipah panjang kurang lebih 4 jam. Jalan yang di lalui pun cukup bagus, tidak ada hambatan yang cukup berarti, sehingga penulis dapat menikmati perjalanan dengan menyenangkan.
Jika berangkat pagi hari, kita bisa langsung menyebrang ke pulau berhala, dengan terlebih dahulu menghubungi pemilik pompong agar bersiap sebelum kita tiba. Namun bagi yang belum memiliki kenalan pemilik pompong sewaan, kita harus mencarinya terlebih dahulu.

Karna penulis berangkat siang hari dari Jambi, maka penulis dan team bermalam terlebih dahulu di desa rantau rasau, desa kelahiran penulis. Jarak antara desa rantau rasau ke nipah panjang hanya lebih kurang 30 menit. Pukul delapan pagi penulis dan team berangkat menuju nipah panjang. Sesampainya disana, kami masih harus mencari pompong sewaan menuju pulau berhala. Awalnya kami cukup terkejut mendengar harga sewa pompong yang di sampaikan oleh orang orang di pasar nipah panjang, yaitu antara 2,5 juta hingga 3,5 juta untuk Speed Boat, dan 1,5 Juta hinggak 2 juta untuk sewa pompong dengan menginap satu malam di pulau berhala..

Pukul 10 siang kami baru mendapatkan pompong dengan harga yang cocok, sebenarnya harga sewa pompong hanya 1,2 juta untuk menginap satu malam di pulau berhala. Jika beruntung, kita bisa mendapatkan harga hanya 1 juta rupiah.  Kami mulai menyebrang dari nipah panjang pukul dua siang, karna menunggu pemilik pompong bersiap terlebih dahulu. Sepanjang tepian sungai kita akan di manjakan oleh pemandangan pohon pohon hijau. Sekelompok kelelawar yang memenuhi sebuah pohon.

Perjalanan menyebrang dari nipah panjang kepulau berhala lebih kurang 3 jam. Setelah hampir dua jam kami menyusuri sungai dan laut yang masih berwarna keruh, kami mulai memasuki laut biru. Benar benar menakjubkan. Cuaca cerah menambah indah pemandangan laut. Biru.... dan hanya warna biru yang terlihat. Sepanjang mata memandang, hanya laut yang berbatas kaki langit, berhiaskan awan awan putih bersih.
Dermaga
di kejauhan mulai terlihat jajaran pulau kecil, mendampingi sebuah pulau hijau yang lebih besar, di kelilingi batu batu besar, Pasir putih berkilau begitu indah. Ya itulah pulau berhala, rasa penat sepanjang perjalanan tadi menguap, berganti uporia kebahagian atas pemandangan yang begitu luar biasa. Puji sykurpun langsung terucap dari bibir kami atas karunia keindahan ciptaan Tuhan.

Pompong kami merapat di satu satunya dermaga yang ada di pulau tersebut. Sebenarnya ada dua dermaga disana.  Satu dermaga di buat oleh pemerintah Jambi, dan satu dermaga lagi di buat oleh pemerintahan Riau. Namun kini hanya tinggal dermaga yang di buat oleh pemerintah riau yang masih bisa di pakai. Kami segera turun, menyusuri dermaga sambil menikmati pemadangan indah sepanjang pantai dan dasar laut. Ikan ikan berwarna warni berenang renang di air laut yang jernih, bening bak kaca.Pualu yang masih belum tersentuh oleh moderenisasi. Tidak penjual penjual souvenir disini. Hanya ikan ikan laut yang isa kita belu di pagi hari. Bila kesiangan, para nelayan telah berangkat ke nipah panjang untuk menjual hasil tangkapan mereka.

Pantai Berhala
Kami segara mencari perkampungan penduduk. Kebetulan kami bertemu dengan satu keluarga yang rumahnya didekat dermaga. Beliau adalah Bapak Zunaidi, kepala dusun pulau berhala. Kami pun memohon izin untuk menikmati keindahan dan menginap di pulau ini semalam. Bapak Edi, begitu panggilannya, Keluarga tersebut sangat ramah, dan mempersilahkan kami untuk beristirahat di pendopo yang berada dekat dengan pantai. Sehingga dari pendopo tersebut, kami bisa menikmati pemandangan laut lepas dan pasir putih dengan jelas.

Di pulau tersebut belum ada listrik dan penginapan, namun jangan khawatir, kepala dusun akan menerima setiap tamu yang datang dengan sangat ramah dan memberikan kita satu kunci rumah untuk kita menginap. Ya, dibelakang pendopo terdapat beberapa rumah sederhana yang telah kosong karna di tinggal penghuninya. Dan kita bisa menginap disana. hanya saja, untuk makan kita harus memasaknya sendiri, so.... jangan lupa membawa perbekalan sembako. Karna di sana sulit untuk pendapatkan sayur mayur dan sembako. Kalaupun ada sembako hargany mahal sekali. Dan satu lagi, jika kita kesana, bawalah beberapa liter solar untuk menghidupkan deasel milik kepala dusun, yang bisa kita pergunakan untuk listrik di malah hari. Untuk satu malam, membutuhkan 10 liter solar. Kepala desa tidak menyediakan solar loh.... kita harus membelinya sendiri, karna di pulau tersebut sulit mendapatkan minyak. Pada malam hari, jika sedang beruntung, kita bisa menangkap kepiting kepiting laut yang naik kepantai. Karna itu tidak terjadi setiap malam.
Meriam

Menurut kepala dusun, Bapak Edi, awalnya penduduk pulau tersebut berjumlah lebih kurang 115 KK, sekitar  60 dari penduduk asal riau, dan sisanya penduduk asal Jambi. Namun sekarang penduduk asal jambi hanya tinggal 4 KK, selebihnya telah kembali kedesa di sekitar sungai itik. Sehingga jumlah seluruh penduduk pulau berhala tinggal sekitar 64 KK.

Tangga Menuju Bukit Meriam
Di belakang rumah kami menginap, terdapat tangga menuju bukit, tempat makam DATUK BERHALO PUTIH. Salah satu raja zaman dahulu di pulau Jambi. Dari makam tersebut, kita juga bisa melihat laut lepas, pulau lampu dan pulau katak yang tak jauh dari dermaga. Dan beberapa puluh meter dari tempat kami menginap, terdapat peninggalan sejarah berupa meriam besar zaman belanda yang terletak di atas bukit. Meriam itu adalah meriam peninggalan pasukan datuk berhalo putih dalam mempertahankan pulau dari pasukan belanda yang menyerang. Untuk menuju meriam tersebut, jalan yang di lalui cukup sulit. Kita harus menyusuri jalan setapak, menaiki anak tangga yang sangat panjang dan kemudian melalui jalan setapak kembali. Tak jauh dari meriam tersebut, kita akan menemukan sisa sisa bangunan benteng pulau berhala. Namun sayang kedua peninggalan tersebut tidak terawat dengan baik. Saran penulis, bagi yang berpisik lemah, sebaiknya jangan mendaki bukit itu. Karna itu benar benar menguras tenaga, penulis saja sampai bermandi keringat mendakinya :) . Dari atas bukit itu, kita bisa melihat seluruh pulau, pantai pantai putih dan batu batu besar yang mengelilingi pulau yang terlihat begitu menawan. Rasa lelah setelah mendaki bukit pun serasa menghilang.

Setelah turun dari bukit tersebut, penulis bersama Ayah dan Adik yang kecil mengelilingi desa yang ada di sepanjang pantai. Menikmati pemndangan pantai putih, batu batu besar dan laut biru. Menurut kepala dusun dan penduduk setempat, ada satu pulau yang memiliki pantai paling indah di gugusan pulau berhala tersebut, yaitu pulau telur. jarak dari pulau berhala ke pulau telur hanya lebih kutang 30 menit. Hanya saja waktu yang terbatas, membuat penulis dan team tidak dapat mengunjungi pulau pulau yang ada di sekeliling pulau berhala. InsaAllah penulis bisa datang kembali untuk mengunjungi pulau pulau tersebut di "Ekspedisi Wisata Pulau Berhala Part II". Mohon doa dari pembaca ya.... :)   sampai jumpa......



"Salam Pencinta Alam"


Selasa, 22 November 2011

Akhi...

Akhi..
Bukan krn hartamu Kami menginginkanmu...
Karna Kami kebih menginginkan kita berharta krn berusaha bersama.
Memulainya dr awal.. Meraih segalanya..

Akhi..
Bukan karna ketampanan wajahmu Kami merindukanmu...
Karna kami menyadari mungkin wajahku tak lah menarik..
Namun hatimu yg tampanlah yg membuat kami merindukanmu..

Akhi..
Bukan karna kesuksesanmu kami jatuh cinta..
Kami lebih menyukai kamu sukses dan aku ikut membantumu menjadi sukses..
Kami ada di saat kau terpuruk dan membantumu untuk bangkit bersama...

Akhi...
kami jatuh cinta padamu bukan karna apa yg ada didirimu..
namun karna apa adanya dirimu..
Ketulusan danKesungguhan cintamu yg membuatku mencintaimu..
Keimananmu yg menundukkan hatiku..
Kelembutanmu yg meneduhkan jiwaku...

Pahamilah Akhi...
Bukan dunia semata yang kami inginkan darimu..
Namun indahnya cahaya keimanan....
Dan ridhonyalah kami Menginginkanmu...

Senin, 14 November 2011

~ Cinta Di Penghujung Senja ~

Cinta...
Terukirkan pada senja yang temaram..
Kata kata yang tak mampu terungkap..
Menguap di atas kemilau riak sungai...
Terbenam di penghujung senja....
Berkecipak dalam rintihan hujan...

Merona... semburat merah senja....
Gemerisik dedaunan kering, luruh kebumi..
Terhempas angin musim dingin...
Tak sempat harumkan mekar bunga...

Cinta...
Tenggelam di penghujung senja...
Terkirim bersama angin, menyambut bidadari....
menembus langit ketujuh... berharap mencapai Arsy.

Kamis, 27 Oktober 2011

Cinta Sejati

Ku lihat kembali namamu yang tertera di hp ku.
Aku masih bingung,...
Haruskah aku menelphonmu...?
Aku ingin bertanya, namun aku takut  kecewa...

Ah... Ternyata aku masih belum bisa mencintaimu dengat tulus.
Masih ada hasrat di hatiku untuk memilikimu...
"Ini bukan cinta, ini hanyalah sebuah hasrat" batinku.

Ku hempaskan HP di atas tempat tidur.
Lebih baik aku tak usah menelphonnya.
Aku harus belajar mengerti,...
Mengerti tentang arti cinta...
Mengerti tentang makna cinta yang sesungguhnya.
Tentang cinta sejati.

Mungkinkah cinta sejati itu adalah sebuah keikhlasan?,.
Keihlasan pada sang Khalik akan seseorang.
Keikhlasan untuk membuat seseorang yang terkasih bahagia.
Tanpa mengaharapkan apapun.
Tanpa mengnginkan dirinya hadir di sini...
Di hari hari, di setiap waktu.
Rasa yang disandarkan hanya padaNya, pemilik segenap cinta...

Di atas sejadah usang kucoba belajar..
Belajar keikhlasan... belajar mengerti, memahami..

Belajar memaknai sebuah arti cinta sejati.

*Sudut Kecil Kota Jambi*



Kamis, 20 Oktober 2011

* Senyum *

aku masih terpaku menatap sisa sisa hujan sore tadi.
Angin dingin menerpa disela sela helai rambutku yang terurai.
Bintang gemintang masih mengintip di balik awan kelap.
Aku teringat senyum itu. Senyum manis namun menyebalkan bagiku.
Senyum yg membuatku marah. Membuat hatiku berontak.
Ah... mengapa senyum itu harus hadir...

Aku marah, karna senyum itu hampir meluluhkan hatiku.
Aku marah karna senyum itu membuatku diam membeku.
Aku marah karna senyum itu hampir merobohkan benteng hatiku.
Mengoyak tirai setiaku,.. ya setiaku pada jasad yang telah membeku.


Membeku... tidak...tidak...
Dia tidak akan pernah membeku.
Dia hanya pergi sementara... ya hanya sementara..
Pergi ke dunia lain lebih dulu untuk menungguku di sana.
Di sebuah taman, di bawah pohon rindang... di tepi telaga kautsar.

Rintik hujan menyentakku dari lamunan..
Angin semakin dingin bertiup..
Dengan nafas berat ku berdiri, melangkah menuju kamarku.
Berlindung dalam pelukan hangat selimut tebalku.
Tidur... ya tidur lebih baik. Berharap senyum itu... menghilang.
Menghilang.... ??? mengapa berat aku mengucapkan kata menghilang...
Ah... aku tidak tau... benar benar tidak tau.....
Bidadari... bawalah daku tidur dalam mimpi indah bersamamu....
zzzzzzzzzzzzz

Sabtu, 02 April 2011

Senja Di Batang Hari


Kupandangi sungai yang membentang dihadapanku,... rumah rumah penduduk yang berjajar disebang sungai..
Perahu motor hilir mudik mengantarkan penumpang menyebrang. Penjual jagung bakar dan makanan yang berjajar sepanjang tepian ancol batang hari... Senja kian temaram... Aku suka berdiri disini.. ketika matahari akan kembali keperaduannya... Siluet orange yang berkilau terpantul di atas riak riak air sungai ... lampu lampu rumah penduduk menghadirkan warna senja... Di bawah kerindangan pohon beringin tua tempatku berdiri... tempat kita sering menghabiskan waktu.. saat kau di sini, dikota ini... "Sudah tiga tahun waktu berlalu.... aku masih menunggumu dalam kesetian Mz... disudut kota kecil ini." bisikku lirih.

kulangkahkan kaki menuju tangga yang membelah tanah tinggi tepian sungai... kurasakan hembusan angin yang menerpa wajahku lembut. kupenjamkan mataku merasakan kehadiranmu disini.. kenangan tiga tahun lalu... saat kau masih disini.
Sepi... hanya hempasan nafas yang terdengar mengusik kesunyian.. dan juga hembusan angin yang mengibarkan ujung gaunku..
Kau membelai kepalaku dengan lembut.. kau gengam jemariku dengan erat..kurasakan begitu berat hatiku untuk melepasmu.. melepas kepergianmu kembali kekotamu.

Sebuah proyek mall yang baru akan didirikan didepan rumahku. Kamu salah satu pemborong di proyek itu.
Perusahaan tempatmu bekerja kali ini mengirimmu kekota ini. Disebuah warung kecil tempatku dan kedua orang tuaku tinggal. Tepat didepan proyekmu Mz... tempat awal kita jumpa.





Bersambung..............


By: Eva

Kamis, 24 Maret 2011

Sayang,....

Terkadang kita harus terpaksa mengalah pada prinsip yang tidak akan pernah bisa kita mengerti hanya karna "Sayang". Begitu besarkah rasa "Sayang" mengerogoti jiwa jiwa.. hingga duka merasuk jauh ketitik nadir....  Begitu dalamkah "Sayang" terhujam dalam jiwa jiwa .... hingga sungai air mata membentuk di sisi waktu...  Lalu.. apakah 'Sayang" mampu meluluhkan kerasnya karang terjal yang berdiri kokoh dalam lautan hatimu... ??

Ah... andaikan kau tau perihnya harap... apakah engkau mampu hapuskan perihnya perih dengan pripsipmu itu..? Mengapa begitu dalam kau tancapkan jejak pada belahan bumi itu... Tiadakah arti jiwa jiwa disudut belahan bumi ini yang menantimu dalam diamnya pilu... Mengapa begitu angkuh kau kibarkan bendera mimpimu...??  hingga tak kau lihat keringnya jiwa jiwa di bekas sudut bumi mu....

Aghhh..... Aku muak seribu muak dengan "Sayang" ku...... "Sayang" itu telah runtuhkanku tak berdaya...
"Sayang" jadikan fikirku kacau.... "Sayang" hadirkan sejuta bayang gelap ketakutan... Mengapa....??? mengapa tak kau rampas dan hempas "Sayang"ku ke dasar samudra... hinga lelap tidurku dalam damai....
Hingga tak kurasa perihnya takut hancurnya harap... Akh... Sayangku justru semakin tumbuh subur bersama kepasrahan yang kusandarkan pada cinta sang Khalik.

Ah.... Andainya kau dengar coloteh bocah lugu disampingku... mampukah kau jawab tanyanya?
Rindunya pada jumpa dan pelukmu, lontarkan tanya "Bilakah engkau kembali???" Besarnya harap membuat jemarinya menari di atas keypad.. kirimkan pesan singkat lemparkan tanya... Namun kembali celotehnya menggores perihku... "Mengapa pesan tiada terjawab?"....

Andaikan kau lihat air mata wanita itu mengalir dalam khusuk sujudnya... mampukah engkau menahan sesaknya perih melihat harap juga besarnya rindu dalam rintihan doanya?  mampukah kau dekap erat harapan wanita dan bocah lugu yang selalu senandungkan kidung bait doa pada sang khalik di setiap hentakan sholatnya?      

Bila kau lihat wajah tirus yang mulai menua...  tubuh yang mulai ringkih di gerogoti usia.... sorot mata yang mulai redup namun berusaha untuk terlihat tegar bercahaya.. coba tutupi rindu dan besarnya harap disebalik kerasnya kata.... mampukah kau ulurkan harap jiwanya  ? mampukah kau peluk hangat harapnya???...

Akh.... Aku lelah berucap.... aku lelah berkata.... aku lelah menatap....
Mungkin harapku tiadalah berharga... mungkin harapku terlalu menyiksa...
Namun harapku sama dengan mereka... Harapku mereka bahagia... harapku engkaupun bahagia...
Harapku kusandarkan padNya... Pada sang pencinta dan maha penjaga... Harapku yang terbaik "Sayang"
Harapku lirih di keheningan doa....

By. Eva

http://gadisjambi.blogspot.com

Selasa, 22 Maret 2011

Lapar.....................

Kulirik jam di sudut kanan layar monitorku..
Waktu menunjukkan pukul 15:21...
Huffff... sudah sore.....
Ku pegangi perutku yang meronta sejak tadi...
Aku memang belum makan nasi sedari pagi.... namun jam 1 tadi aku makan Sate.
Tapi perutku sekarang lapar lagi....
Add caption

Kulirik kembali jam diding yang tergantung di ruang kantorku...
Waktu masih belum berubah jauh.....
Ugh.... Lama sekali pukul 5 sore....
Ku acak acak isi laji meja kerjaku... berharap ku temukan sebungkus roti atau apapun untuk sekedar mengganjal perut..... Ugh... tidak kutemukan sepotong makanan pun disana...
Hanya tumpukan kertas kertas...
Akhirnya kututup kembali laci mejaku....
Kusandarkan kepalaku diatas meja berbantal lenganku...
Ughhhhhh... perutku perutku Lapar........

Senin, 21 Maret 2011

Panggilan Tak terjawab........

Jalanan masih becek.... ya, hujan baru saja berhenti.
Titik titik hujan di pucuk dedaunan juga belum mengering.....
Ugh.... tapi ruang kerjaku terasa panas.... lagi mati lampu, jadi AC nggak bisa hidup.
Ditambah suasana hatiku yang juga lagi galau....
Hemmm... jadi semakin terasa panas.... Dengan malas kurapikan meja kerjaku.
Kulangkahkan kaki keluar dari kantorku...


Heghhhhhmmmm.... kuhempaskan nafas berat....
Sejak sore kemarin gelisah hatiku belum juga hilang....
Entah sudah berapa kali ku panggil no yang tertera di ponselku...
Tidak satupun panggilanku terjawab.....
Hatiku semakin tidak tenang..... Ada apa dengannya?? sedang apa dia? Kemana dia? kenapa panggilanku tidak dijawab? Tidakkah dia mendengar dering hendphonnya?

Kupandangi layar hendphone di tanganku.. Kubaca lagi nama yg tertera disana.
"Adikku"... kucoba sekali lagi menekan tombol panggil.. Lama kutunggu, akhirnya terdengar juga suara anak lelaki disana. ..." Hallo Teh"  uhk akhirnya panggilan handphoneku terjawab, namun kenapa bukan suara adikku yang terdengar????? Batinku... ku jawab sapa dalam telphon.. " Halo... Ran nya mana Dek...?" Tanyaku.
"Ran nya lagi keluar Teh... kerumah temanya. hp nya sama Saya"
"Oh... ya udah atuh... Teteh titip pesan ya... kalau Ran sudah pulang, suruh telp teteh"
" Iya Teh, tar Saya sampein "
" Terimakasih... Assalamualaikum"

Kututup telp... kuhempaskan nafas berat... Ku kecewa karna tak bisa bicara dengan adikku.
Tapi ya sudahlah.... kuhempaskan tubuhku di kasur tipis... ku penjam mataku... bibirku bergetar merangkai sebait doa.. " Ya Allah.... jagalah adik hamba. lindungi dan tutunlah ia selalu ya Allah, jadikanlah ia anak yang sholeh. Dekaplah ia selalu dalam cinta dan hidayahmu. Aminnnn.... "

Minggu, 20 Maret 2011

Pulanglah Adikku......................

Gerimis masih turun..... sore yang beranjak malam semakin dingin.
Aku masih terduduk di depan komputer disebuah warnet. Jari jemariku masih aktif menari nari di atas mouse.
Uffff....... kulihat statusnya difacebook.... seketika hatiku galau setelah membacanya...
tak terasa airmataku hampir saja mengalir.... untung masih bisa kutahan ( Kalau nggak malu dunk.... warnet pan rame :) ).

" Pengen nangis....... kangen pulang, tapi masih belum ngerasa pantes buat kembali, maafin R......"
Status adikku disana.... dia sedang menuntun ilmu di kota bandung.
Ya adikku....sudah dua tahun ini dia tidak pulang.... sungguh aku sangat merindukannya plus sangat khawatir padanya. Ingin kukatakan bahwa ku sangat sedih tiap kali mengingatnya. Dan ku ingin dia pulang dan kuliah di sini saja. Dekat dengan keluarga dan orang tua. Namun ku takut itu akan mematahkan harapannya. Namun ku juga takut harapanku padanya akan patah jika ia tetap disana.

Oh ya.... dia itu adik lelakiku, satu satunya dalam keluargaku. Jadi wajarkan jika ku sangat khawatir padanya.
Sudah hampir empat tahun ia menuntut ilmu di kota Bandung... Jujur dia bukanlah anak yg pintar.
Ia kami kirim kebandung untuk menuntut ilmu agama disalah satu pesantren dikota tersebut. Sebagai kakak dan orang tua, tentu kami berharap ia akan menjadi anak yang sholeh. Tapi kami hanya bisa berencana... Allah jualah yang menentukan. Eeeeee......ndelalah anaknya nggak betah di pesantren.... Sering kabur dari asrama, dan puncaknya dia tidak naik kelas... Kebayang nggak sih hancur nya hatiku ketika mengetahui hal ini.... ??
Dan yang parahnya,dia selama ini berbohong menutupi kenakalannya. Aku mengetahuinya justu dari pamankua yang kebetulan berkunjung ke pesantrennya. wealah....nelongso tenan atiku....( Bari nangis T_T).

Sekarang adikku nggak lagi di pesantren. Dia pindah sekolah di sebuah aliyah dikota yang sama.
Dia nggak pulang kekotaku... dengan berat hati kupenuhi permintaannya asalkan dia tetap sekolah.
Memang dasar anaknya dablek, tetep aja nggak berubah. Disekolah dia suka tidur di jam pelajaran, nilai sekolahnya jelek. Terpaksa ku hubungi semua guru sekolahnya,dan kuminta tolong agar mereka mengontrol adikku dengan ketat. Dan pada adikku, kukatakan betapa sedih dan hancurnya hatiku atas kelakuannya dengan berurai air mata.. . Ku mohon sangat padanya agar ia merubah sikapnya. Rajin sekolah, belajar dan solat.

Sekarang dia sudah kelas tiga. Sebentar lagi menghadapai UAN. Alhamdulillah sekarang dia sudah mulai berubah.. sekolah sudah rajin. Tapi masih nggak mau disuruh pulang.
Dan kesukaannya pada musik yang beraliran mental,duh Tuhan..... benar benar membuat hatiku takut...
Aku hanya bisa berdoa... semoga Allah menjaganya, selalu menuntunya dan menjadikannya manusia yang sholeh, yang baik dimata Allah dan Rosulnya.

Dek... pulang lah... Lihatlah ibumu disini yang selalu menangis disetiap sujud malamnya karna rindunya padamu. Pulanglah... dengarkan celoteh adikmu yang selalu bertanya.. "berapa lama lagi abang pulang yu"... T_T... juga karna rindunya pada sang abang yang telah lama tak dipeluknya ???? Pulanglah..... Kakakmu tidak mampu menahan air mata rindu dan ketakutan karna khawatirnya pada dirimu...... Pulanglah adikku.... kami semua menunggu dalam derainya airmata rindu....



Rabu, 14 April 2010

Sun Rise

Sun Rise di jalan baru jambi................
Di jalan ini terdapat pasar 46. Pasar yg di buka pukul 4 sore dan tutup pada jam 6 sore.
Puncak keramaian disini yaitu sore hari pada hari minggu dan hari hari libur.
Jalan ini juga adalah jalur truck barang menuju pelabuhan talang duku.

Kamis, 18 Maret 2010

Tentang Ku

Assalamualaikum........
Salam kenal dunia maya.... Alhamdulillah, akhirnya Saya berani berbagi cerita tentang Saya di Blog ini.
Ini memang bukan blog pertama Saya, Namun baru kali ini Saya berani menulis tentang diri Saya.
Berawal dr niat dan keinginan untuk belajar tentang dunia maya, Saya memberanikan diri untuk membuat sebuah Blog. Hingga sekarang Saya masih terus belajar untul lebih tau dan belajar menulis.

Saya adalah seorang wanita yg terlahir 25 tahun silam dari sebuah keluarga yg sederhana. Ibunda Juarni dan Ayahanda M. Husni telah mengandung, melahirkan dan merawatku hingga tumbuh dewasa (lebih lengkapnya lihat di kolom vite). Terimakasih tak terhingga untuk ayah dan bunda yg telah mendidik & menempaku hinggak menjadi pribadi yg seperti sekarang ini. Meski belum punya rumah pribadi, mobil pribadi  hehehehehehe...... Meski keinginanku untuk meduduki bangku kuliah tidak tercapai, namun Saya bersukur itu dapat menjadi motivasi bagi Saya untuk menjadi pribadi yg lebih mandiri & tidak mudah putus asa. Dan berkat doa restu kedua orang tua Saya, Saya bisa meraih apa yg sekarang Saya dapatkan.

Pelabuhan terakhir kerjaku adalah Ceria... Disini banyak pengalaman berharga yang Saya dapatkan. Sahabat, saudara, ilmu dan kepemimpinan. Dan banyak pembelajaran-pembelajaran lainnya....
Ada sosok yang menjadi panutan, ada pula yang jadi bumerang. Semua itu menjadi pembelajaran yang berharga bagi Saya.

Workexperinceku dari dulu adalah Acounting.. Hingga sekarangpun pekerjaanku selalu menghitung banyak uang, tapi uang orang heheheheheehe..... (moga suatu hari bisa menghitung uang milik sendiri). Jenjang karir yag kudapatkan dengan kerja keras & doa. Mulai dari yg manis hingga paling pahit, Semua yang terpenting dari segala cita adalah "keyakinan". Ikhtiar dan doa yang sungguh sungguh akan membawa kita pada kesuksesan.

Ya Allah.... semoga Saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga Engkau mengabulkan doa yang selalu ku panjatkan di setiap sujudku. Alhamdulillah atas segla karuniaMu ya Allah......

Rabu, 23 Desember 2009

Senandung Gelisah

Seluit senja nan temaram..........
Seirama detak jantung yang kian berdebar....
Keresahan selaksa hujan yang mengguyur deras.....
Senadung gelisah jiwa berdendang.........

Temaram senja kian merona.........
Tarian hujan langkah irama...........
Senandung gelisah berdendang riang.......
Iringi derap langkah berlalu pergi.......


T_T

Kamis, 17 Desember 2009

Sajak Untuk Ibu

Ibu.....
Kasihmu tak berujung waktu..
mengiringi setiap langkah
putra putrimu.....
Bibirmu tak pernah jemu........
Merangkai bait doa..
di setiap sujudmu........


Ibu...........
Tak pernah bisa ku ukur dalam kasihmu........
Tak pernah bisa kuselami dalamnya cintamu.....
Semua ketulusan lahir dari jiwamu...........
Untuk ku.... putra putrimu...........

Selasa, 13 Januari 2009

Surat Untuk Adikku




Adik ku...............
Kurangkai Doa Untukmu
Kala Kubersimpuh Dalam Sujudku
Untukmu Adikku Tercinta.............

Adikku...........
Tidakkah Kau Tau...........
Betapa Berat Kehidupan Yang Harus Kujalani Kini
Sendiri Kutapaki Jalanan Terjal Berbatu
Dihadang Badai Yang Menerpa Pilu

Namun Ku Harus Mampu Tegar
Berdiri Kukuh Menerjang Badai
Karna Ku Menyayangimu Adik Adikku........
Kugantungkan Asa Padamu............

Duhai Adikku............
Jadilah Engkau Orang Berguna
Jadilah Anak Yang Mampu Membahagiakan Orang tua.............
Dunia Akhirat
Janganlah Kau Rajutkan Kecewa
Untukku..............

Duhai Adikku...........
Rela Kuarungi Lautan Airmata
Rela Kudaki Gunung Derita
Demi Masa DepanMU adikku.

( Adikku Teruslah Belajar & Raihlah Citamu, Doaku Kami Selalu Menyertaimu )

Senadung Doa




Malam Berkabut Gelap...

Menyenandungkan Gerimis yang Tak Jua Mereda
Masih Saja Aku Terpekur......
Menggulirkan Bulir Bulir........
Bersama Senandung Lirih Doa.

Diatas Sajadah Usang
Kurangkai Mutiara Kata Sang Khalik
Kurajut Harapan Dalam Doa
Kuhapus Resah Yang Menerpa

Ya ALLAH.......... Ya Rob..........
Sesungguhnya Engkau Maha Tau Hati Hambamu........
Nan Dirundung Resah Akan Harapan............
Teman Hidup Dambaan Insan Salehah
Jalani Hari Dalam Naungan Iman

Ya ALLAH............. Yang Maha Kasih.........
Tak Lelah Kurangkai Doa Dalam Zikir ZikirKu
Tak Letih Ku Untai Asa Dalam SujudKu
Kirimkan Malaikat Dunia Penuntun Langkahku
Pendamping Jiwa Arungi Bahtera Kehidupan.



Doa Untuk Palestina

Wahai Saudaraku.........
Tidakkah Terketuk Pintu Hatimu.
Palestine yang Porak Poranda
Darah Yang Bersimbah
Anak Anak Yang Tak Berdosa Menjadi Korban

Saudaraku Seiman......
Tiada Banyak Yang Dapat Kita Berikan.
Selain Doa Yang Tulus...
Untuk Saudara Kita Disana..........

Marilah Saudaraku......
Yang Ada Diseluruh Nusantara....
Sisipkan Rangkaian Doa Sejenak
Dalap Tiap Hening Sujudmu.........
Untukmu Palestine....................

Untukmu Palestin

Gambaran Wajahmu Tak Lagi Indah
Langitmu Gelap Tertutup Asap
Negrimu Hancur Tak Berdaya
Darah Putra PutriMu Bersimbah

Jerit Pilu Mengangkasa
Takbir Dan Tahmid Berkumandang
Iringi Jasad Para Syuhada
Korbankan Jiwa Demi Bangsa

Duhai Palestina..........
Tak Ada Yang Dapat Kami Berikan.
Hanya Doa Palestin............
Hanya Doa Yang Mampu Kami Panjatkan

Tidak Hanya Engkau Yang Menangis Palestin......
Lihatlah.........
Lihatlah Air Mata Kami Yang Bercucuran
Tiap Kali Televisi Menampilakan Negrimu
Darah Yang Membasahi Putra PutriMu

Duhai Palestina.........
Doa Tiada Henti Kami Panjatkan
Untukmu Palestin.........
Takbir Untukmu........
Berjuanglah Saudaraku.......
Doa Kami Tercurah Untukmu






Jumat, 09 Januari 2009

MENTARIKU

Ayah...........
Biar mentari redup,
Namun Engkau tetap menerangi hidupku
Biar Dingin menyelimuti bumi...
Engkau tetap menjadi penghangat bekuku.

Ayah.........
Biar dunia berceloteh tentangmu....
Namun Engkau tetaplah bintang penyemangatku.
Meski semua menghujatmu......
Aku tetap menyayangimu.
Ayah.........
Meski berjuta tahun Aku harus menunggu....
Berdiri ku diambang pintu.
Menanti hingga Engkau kembali.
Karna.........
Ayah adalah " MENTARIKU "

Kamis, 18 Desember 2008

puisiku


Aku tak bisa mencintaimu sebagaimana aku mahu mencintai yang aku rindu. Demi membubarkan kekaburan itu, Kusimpan tiap rasa dalam cengkerang keras yang melindung. Seperti siput siput laut ditepi pantai , Aku diam di gigi air... Merasakan isi dan hati dikais badai yang datang menepi.......... Hai.. angin, Ombak, buih buih putih dan karang yang tegar Resapkan di sukma kosong ini......... Dengan cerita cerita sebuah pantai sepi. Moga moga membaur kesedihan yang semakin pedih, Pada cerita cerita Aku Dan Dia yang tak pernah bersatu.............