Kamis, 24 Maret 2011

Sayang,....

Terkadang kita harus terpaksa mengalah pada prinsip yang tidak akan pernah bisa kita mengerti hanya karna "Sayang". Begitu besarkah rasa "Sayang" mengerogoti jiwa jiwa.. hingga duka merasuk jauh ketitik nadir....  Begitu dalamkah "Sayang" terhujam dalam jiwa jiwa .... hingga sungai air mata membentuk di sisi waktu...  Lalu.. apakah 'Sayang" mampu meluluhkan kerasnya karang terjal yang berdiri kokoh dalam lautan hatimu... ??

Ah... andaikan kau tau perihnya harap... apakah engkau mampu hapuskan perihnya perih dengan pripsipmu itu..? Mengapa begitu dalam kau tancapkan jejak pada belahan bumi itu... Tiadakah arti jiwa jiwa disudut belahan bumi ini yang menantimu dalam diamnya pilu... Mengapa begitu angkuh kau kibarkan bendera mimpimu...??  hingga tak kau lihat keringnya jiwa jiwa di bekas sudut bumi mu....

Aghhh..... Aku muak seribu muak dengan "Sayang" ku...... "Sayang" itu telah runtuhkanku tak berdaya...
"Sayang" jadikan fikirku kacau.... "Sayang" hadirkan sejuta bayang gelap ketakutan... Mengapa....??? mengapa tak kau rampas dan hempas "Sayang"ku ke dasar samudra... hinga lelap tidurku dalam damai....
Hingga tak kurasa perihnya takut hancurnya harap... Akh... Sayangku justru semakin tumbuh subur bersama kepasrahan yang kusandarkan pada cinta sang Khalik.

Ah.... Andainya kau dengar coloteh bocah lugu disampingku... mampukah kau jawab tanyanya?
Rindunya pada jumpa dan pelukmu, lontarkan tanya "Bilakah engkau kembali???" Besarnya harap membuat jemarinya menari di atas keypad.. kirimkan pesan singkat lemparkan tanya... Namun kembali celotehnya menggores perihku... "Mengapa pesan tiada terjawab?"....

Andaikan kau lihat air mata wanita itu mengalir dalam khusuk sujudnya... mampukah engkau menahan sesaknya perih melihat harap juga besarnya rindu dalam rintihan doanya?  mampukah kau dekap erat harapan wanita dan bocah lugu yang selalu senandungkan kidung bait doa pada sang khalik di setiap hentakan sholatnya?      

Bila kau lihat wajah tirus yang mulai menua...  tubuh yang mulai ringkih di gerogoti usia.... sorot mata yang mulai redup namun berusaha untuk terlihat tegar bercahaya.. coba tutupi rindu dan besarnya harap disebalik kerasnya kata.... mampukah kau ulurkan harap jiwanya  ? mampukah kau peluk hangat harapnya???...

Akh.... Aku lelah berucap.... aku lelah berkata.... aku lelah menatap....
Mungkin harapku tiadalah berharga... mungkin harapku terlalu menyiksa...
Namun harapku sama dengan mereka... Harapku mereka bahagia... harapku engkaupun bahagia...
Harapku kusandarkan padNya... Pada sang pencinta dan maha penjaga... Harapku yang terbaik "Sayang"
Harapku lirih di keheningan doa....

By. Eva

http://gadisjambi.blogspot.com

Selasa, 22 Maret 2011

Lapar.....................

Kulirik jam di sudut kanan layar monitorku..
Waktu menunjukkan pukul 15:21...
Huffff... sudah sore.....
Ku pegangi perutku yang meronta sejak tadi...
Aku memang belum makan nasi sedari pagi.... namun jam 1 tadi aku makan Sate.
Tapi perutku sekarang lapar lagi....
Add caption

Kulirik kembali jam diding yang tergantung di ruang kantorku...
Waktu masih belum berubah jauh.....
Ugh.... Lama sekali pukul 5 sore....
Ku acak acak isi laji meja kerjaku... berharap ku temukan sebungkus roti atau apapun untuk sekedar mengganjal perut..... Ugh... tidak kutemukan sepotong makanan pun disana...
Hanya tumpukan kertas kertas...
Akhirnya kututup kembali laci mejaku....
Kusandarkan kepalaku diatas meja berbantal lenganku...
Ughhhhhh... perutku perutku Lapar........

Senin, 21 Maret 2011

Panggilan Tak terjawab........

Jalanan masih becek.... ya, hujan baru saja berhenti.
Titik titik hujan di pucuk dedaunan juga belum mengering.....
Ugh.... tapi ruang kerjaku terasa panas.... lagi mati lampu, jadi AC nggak bisa hidup.
Ditambah suasana hatiku yang juga lagi galau....
Hemmm... jadi semakin terasa panas.... Dengan malas kurapikan meja kerjaku.
Kulangkahkan kaki keluar dari kantorku...


Heghhhhhmmmm.... kuhempaskan nafas berat....
Sejak sore kemarin gelisah hatiku belum juga hilang....
Entah sudah berapa kali ku panggil no yang tertera di ponselku...
Tidak satupun panggilanku terjawab.....
Hatiku semakin tidak tenang..... Ada apa dengannya?? sedang apa dia? Kemana dia? kenapa panggilanku tidak dijawab? Tidakkah dia mendengar dering hendphonnya?

Kupandangi layar hendphone di tanganku.. Kubaca lagi nama yg tertera disana.
"Adikku"... kucoba sekali lagi menekan tombol panggil.. Lama kutunggu, akhirnya terdengar juga suara anak lelaki disana. ..." Hallo Teh"  uhk akhirnya panggilan handphoneku terjawab, namun kenapa bukan suara adikku yang terdengar????? Batinku... ku jawab sapa dalam telphon.. " Halo... Ran nya mana Dek...?" Tanyaku.
"Ran nya lagi keluar Teh... kerumah temanya. hp nya sama Saya"
"Oh... ya udah atuh... Teteh titip pesan ya... kalau Ran sudah pulang, suruh telp teteh"
" Iya Teh, tar Saya sampein "
" Terimakasih... Assalamualaikum"

Kututup telp... kuhempaskan nafas berat... Ku kecewa karna tak bisa bicara dengan adikku.
Tapi ya sudahlah.... kuhempaskan tubuhku di kasur tipis... ku penjam mataku... bibirku bergetar merangkai sebait doa.. " Ya Allah.... jagalah adik hamba. lindungi dan tutunlah ia selalu ya Allah, jadikanlah ia anak yang sholeh. Dekaplah ia selalu dalam cinta dan hidayahmu. Aminnnn.... "

Minggu, 20 Maret 2011

Pulanglah Adikku......................

Gerimis masih turun..... sore yang beranjak malam semakin dingin.
Aku masih terduduk di depan komputer disebuah warnet. Jari jemariku masih aktif menari nari di atas mouse.
Uffff....... kulihat statusnya difacebook.... seketika hatiku galau setelah membacanya...
tak terasa airmataku hampir saja mengalir.... untung masih bisa kutahan ( Kalau nggak malu dunk.... warnet pan rame :) ).

" Pengen nangis....... kangen pulang, tapi masih belum ngerasa pantes buat kembali, maafin R......"
Status adikku disana.... dia sedang menuntun ilmu di kota bandung.
Ya adikku....sudah dua tahun ini dia tidak pulang.... sungguh aku sangat merindukannya plus sangat khawatir padanya. Ingin kukatakan bahwa ku sangat sedih tiap kali mengingatnya. Dan ku ingin dia pulang dan kuliah di sini saja. Dekat dengan keluarga dan orang tua. Namun ku takut itu akan mematahkan harapannya. Namun ku juga takut harapanku padanya akan patah jika ia tetap disana.

Oh ya.... dia itu adik lelakiku, satu satunya dalam keluargaku. Jadi wajarkan jika ku sangat khawatir padanya.
Sudah hampir empat tahun ia menuntut ilmu di kota Bandung... Jujur dia bukanlah anak yg pintar.
Ia kami kirim kebandung untuk menuntut ilmu agama disalah satu pesantren dikota tersebut. Sebagai kakak dan orang tua, tentu kami berharap ia akan menjadi anak yang sholeh. Tapi kami hanya bisa berencana... Allah jualah yang menentukan. Eeeeee......ndelalah anaknya nggak betah di pesantren.... Sering kabur dari asrama, dan puncaknya dia tidak naik kelas... Kebayang nggak sih hancur nya hatiku ketika mengetahui hal ini.... ??
Dan yang parahnya,dia selama ini berbohong menutupi kenakalannya. Aku mengetahuinya justu dari pamankua yang kebetulan berkunjung ke pesantrennya. wealah....nelongso tenan atiku....( Bari nangis T_T).

Sekarang adikku nggak lagi di pesantren. Dia pindah sekolah di sebuah aliyah dikota yang sama.
Dia nggak pulang kekotaku... dengan berat hati kupenuhi permintaannya asalkan dia tetap sekolah.
Memang dasar anaknya dablek, tetep aja nggak berubah. Disekolah dia suka tidur di jam pelajaran, nilai sekolahnya jelek. Terpaksa ku hubungi semua guru sekolahnya,dan kuminta tolong agar mereka mengontrol adikku dengan ketat. Dan pada adikku, kukatakan betapa sedih dan hancurnya hatiku atas kelakuannya dengan berurai air mata.. . Ku mohon sangat padanya agar ia merubah sikapnya. Rajin sekolah, belajar dan solat.

Sekarang dia sudah kelas tiga. Sebentar lagi menghadapai UAN. Alhamdulillah sekarang dia sudah mulai berubah.. sekolah sudah rajin. Tapi masih nggak mau disuruh pulang.
Dan kesukaannya pada musik yang beraliran mental,duh Tuhan..... benar benar membuat hatiku takut...
Aku hanya bisa berdoa... semoga Allah menjaganya, selalu menuntunya dan menjadikannya manusia yang sholeh, yang baik dimata Allah dan Rosulnya.

Dek... pulang lah... Lihatlah ibumu disini yang selalu menangis disetiap sujud malamnya karna rindunya padamu. Pulanglah... dengarkan celoteh adikmu yang selalu bertanya.. "berapa lama lagi abang pulang yu"... T_T... juga karna rindunya pada sang abang yang telah lama tak dipeluknya ???? Pulanglah..... Kakakmu tidak mampu menahan air mata rindu dan ketakutan karna khawatirnya pada dirimu...... Pulanglah adikku.... kami semua menunggu dalam derainya airmata rindu....