Rabu, 21 Maret 2012

"Ini ujian Sayang"

Senja ini berlalu lagi... seperti hari hari sebelumnya.. selalu datang dan pergi bersama orange di tepi langit.
Menyisakan semburat merah, sisa sisa keangkuhan mentari siang tadi.
Masih di sini, di sudut ruang kantor yang sisakan lelah. Rumah pertama, Rumah yang lebih memberikan damai.

Mengapa hari ini berlalu begitu cepat...? tak bisakah waktu sedikit berbaik hati padaku? Biar matahari tetap di puncak cakrawala. Biar detak waktu berhenti berputar sejenak. Hingga tak jumpa malam gelap. Segelap pilu yang bersarang disana. Di sepetak ruang yang seharusnya mampu mendamaikan gundah dan lelahku.

Tak terbatas kata kutegarkan hati, tak terbatas tenaga kukokohkan bendungan air mata.
Namun perih itu bagaikan rayap rayap yang  menggerogoti tembok tembok ketegaranku.Dan  waktu belum juga berpihak padaku. Seakan melemparku dalam bayang bayang yang teramat gelap .

"Ini ujian Sayang", itu yang selalu terucap dari bibir bibir manis yang masih Tuhan kirimkan padaku.
Tangan tangan lembut yang dikirimNya untuk mendekapku, menghapus air mataku. Ujian yang entah sampai kapan mampu kulewati.

"Tak perlu kau takut sayang, Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu"
Biar berkalang dosa yg terhambur didirimu, Tuhan memiliki sejuta ampunan.
" Jangan bersedih sayang, Tuhan memeliki sejuta cinta untukmu"
Dia tak kan pernah meningglkanmu sendiri. Bisikku lirih, membangun kembali tembok ketegaran yang hampir rapuh.


Jambi, 28 Jul 11.
Sudut luka.

Tidak ada komentar: